EVALUASI FUNGSI DAN PENGELOLAAN TANAMAN LANDSCAPE PADA JALUR HIJAUJALAN DI KAWASAN KOTA PALU SULAWESI TENGAH



 

I.                   PENDAHULUAN



1.1         Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu ruang terbuka di suatu wilayah yang memiliki manfaat dan fungsi yang terkait erat dengan kelestarian dan keindahan lingkungan serta terkait dengan tingkat kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan manusia. Salah satu dari sekian jenis RTH yakni jalur hijau jalan, jalur hijau jalan merupakan Landscape jalan yang mempunyai ciri-ciri khas karena harus disesuaikan dengan persyaratan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama untuk kenyamanan para pengendara serta diusahakan untuk menciptakan Iingkungan jalan yang indah, nyaman dan memenuhi fungsi keamanan.
Jalur hijau jalan merupakan salah satu bentuk RTH yang secara khusus penempatan tanamannya antara 20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan kelas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman, perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan persyaratan penempatannya (Permen PU No. 5/PRT/M/2008). Jalur hijau jalan tanaman disediakan pada jalur tepian jalan, median jalan dan pulau jalan. Jalur tanaman pada RTH jalur hijau jalan memiliki fungsi antara lain peneduh, penyerap polutan udara, peredam kebisingan dan pemecah angin. Sedangkan tanaman untuk median jalan berfungsi sebagai penahan silau lampu kendaraan (Desianti, 2011).
Pengelolaan jalur hijau jalan yaitu dalam hal ini adalah kegiatan pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula. Di dalam pemeliharaan lanskap dikenal istilah pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik.
Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan desain semula, karenanya pada periode waktu tertentu diadakan suatu evaluasi. Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan taman untuk mengimbangi pemeliharaan secara ideal sehingga taman tetap rapi, indah, asri, nyaman serta aman. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan terhadap elemen keras maupun lunak (tanaman) (Dirjen Bina marga, 1996). Oleh sebab itu pengembangan, penggelolaan dan pemeliharaan jalur hijau jalan harus ditangani dengan serius terutama pada lingkungan perkotaan. Dengan demikian untuk mengetahui tingkat usaha pemantauan penggelolaan tanaman landscape maka harus diketahui data seperti inventarisasi tanaman landscape di jalur hijau jalan dan tingkat intensitas kegiatan pemeliharaan serta data lain yang terkait.
Penataan tanaman yang baik harus didukung oleh pengelolaan yang baik pula sangat penting untuk mempertahankan nilai fungsional dan estetika penataan tanaman. Oleh sebab itu mengapa studi evaluasi mengenai nilai fungsional dan pengelolaan lanskap jalan sangat diperlukan yakni untuk mengetahui kontribusi positif yang diberikan tanaman di sepanjang jalur hijau jalan. Studi evaluasi nilai fungsional dan pengelolaan ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, perancangan dan pengelolaan tanaman pada lanskap jalan agar terbentuk suatu jalur hijau jalan yang fungsional, memberikan kualitas visual yang estetis dan berkelanjutan.

1.2         Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai fungsional dan nilai pengelolaan tanaman pada landscape jalur hijau jalan di kawasan Kota Palu Sulteng yang dilakukan dengan menganalisis nilai fungsional dan pengelolaan tanaman landscape pada jalur hijau jalan sesuai kriteria penilaian fungsional dan pengelolaan jalur hijau jalan yang baik di tinjau dari segi ilmu Arsitektur Landscape serta merumuskan rekomendasi dalam usaha peningkatan nilai fungsional dan pengelolaan tanaman landscape jalur hijau jalan Kota Palu.

1.3         Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu Memberikan informasi nilai fungsional tanaman landscape yang terbentuk dari proses penataan dan pengelolaan tanaman landscape jalur hijau jalan Kota Palu. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan pertimbangan bagi arsitek landscape, perencana dan pengelola dalam mengembangkan landscape jalur hijau jalan dan sebagai rekomendasi bagi    pihak-pihak terkait dalam pengembangan dan pelestarian jalur hijau jalan Kota Palu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nepkin Folding (Seni melipat nepkin atau kain serbet)

SNI 01-3167-1992 (SALAK)

Makalah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian